Akuntansi Keuangan Menurut Para Ahli
Kieso & Weygant (2000)
Akuntansi Keuangan ialah serangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk dipakai oleh pengguna laporan keuangan baik internal ataupun eksternal perusahaan.
Sugiarto (2002)
Akuntansi Keuangan ialah bidang dalam akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan keuangan pada suatu perusahaan yang dilakukan secara bertahap. Laporan ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham atau investor. Persamaan akuntansi yang digunakan ialah Aset sama dengan Ekuitas ditambah Liabilitas yang berpatokan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Warren Reeve Fess (2008)
Akuntansi keuangan ialah pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan.Walaupun laporan tersebut menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer, namun hal itu merupakan laporan utama bagi pemilik(owner), kreditor, lembaga pemerintah dan masyarakat umum.
Donald Kieso, etal (2008)
Akuntansi keuangan ialah sebuah proses yang berujung pada pembuatan laporan keuangan berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk dipakai baik oleh pihak-pihak internal maupun oleh pihak eksternal.
Martani (2012)
Akuntansi keuangan berorientasi pada pelaporan pihak eksternal. Bermacamnya pihak eksternal dengan tujuan mendetail bagi masing-masing pihak membuat pihak pembuat laporan keuangan menggunakan prinsip dan asumsi-asumsi dalam pembuatan laporan keuangan.
Menurut Jogianto (1997)
Akuntansi keuangan ialah penyediaan informasi yang relevan berupa laporan-laporan berkala, seperti income statement, balance sheet, retained earning, laporan perubahan modal yang dipakai baik oleh pihak internal ataupun eksternal perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen mengambil keputusan.
Fungsi Akuntansi Keuangan secara Lengkap
1.
Mengetahui Keuntungan dan Kerugian
Fungsi akuntansi keuangan yang pertama adalah untuk
melakukan pemeriksaan yang terkait dengan keuntungan dan kerugian yang masuk ke
perusahaan. Atas dasar itu, maka seorang akuntan harus bisa mengkalkulasi
keduanya dengan benar. Nantinya data terkait keuntungan dan kerugian tersebut
bisa dijadikan dasar keputusan. Utamanya yang berhubungan dengan rencana
mendapatkan keuntungan penjualan yang akan datang.
2. Laporan
kepada manajemen perusahaan
Fungsi yang kedua adalah sebagai bentuk laporan kepada
perusahaan. Ini merupakan tanggung jawab akuntan yang harus dikordinasikan
dengan pihak eksternal perusahaan yang lain. Sekalipun demikian pihak internal
perusahaan juga unsur yang penting untuk mengetahui tentang laporan keuangan
perusahaan. Karena ini urgen sebagai informasi yang akan dijadikan bahan
memanajemen perusahaan ke depan. Nah laporan keuangan ini nantinya bisa
dijadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan. Utamanya untuk menentukan
kebijakan terkait dengan usaha atau strategi perusahaan selanjutnya. Dengan
adanya akuntansi keuangan tentu penyusunan laporan lebih struktual dan
sistematis. Terutama yang terkait dengan pasiva, aktiva, modal ataupun
kewajiban dan pajak.
3. Pembagian
Keuntungan atau profit
Fungsi yang selanjutnya adalah membantu perusahaan untuk
menetapkan hak bagi unsur perusahaan yang sudah ikut andil membesarkannya. Hak
ini mencakup semua unsur baik yang internal maupun yang eksternal. Salah satu
hak yang dimaksud adalah hak mendapatkan laba pada rekanan atau investor.
Sedangkan untuk hak internal perusahaan berhubungan dengan gaji dan bonus
karyawan. Hak yang dimaksud tidak hanya berupa material, tetapi penyandang dana
perusahaan juga harus mengetahui manajemen secara utuh. Salah satunya adalah
memahami strategi penjualan apa yang sedang dijalankan. Dengan adanya akuntansi
keuangan, maka kalkulasi keuangan perusahaan bisa ditemukan. Dari sana bisa
dinilai apakah hak diberikan sesuai standar atau ditambahkan dengan hak-hak
yang lainnya.
4. Monitor
dan Controlling
Akuntasi keuangan memiliki fungsi penting untuk memonitor dan mengawasi aneka kegiatan
yang ada di dalam perusahaan. Setiap transaksi di perusahaan harus
dilakukan controlling guna menghilangkan
potensi mendapatkan kerugian. Controling bisa sukses dilakukan jika pihak
perusahaan utamanya para pemegang saham serta pihak eksternal dalam hal ini
adalah pemerintah berkoordinasi baik melalui kebijakan dan keputusan ekonomi
untuk perusahaan.
5. Membantu
mencapai tujuan perusahaan
Fungsi selanjutnya ialah supaya bisa menjadi bantuan bagi
perusahaan ketika ingin meraih tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Tentunya, sudah ada rencana kalau perusahaan akan merengkuh tujuan tertentu
yang menjadi targetnya. Karena alasan itulah petugas akuntansi memiliki tanggung
jawab untuk menyampaikan data terkait transaksi finansial di sebuah unit usaha.
Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan untuk menganalisis, melalukan evaluasi
serta meraih tujuan yang sudah disepakati.
6. Sebagai
pengawasan
Akuntansi keuangan berfungsi sebagai pengawasan aktifitas
unit usaha atau perusahaan. Utamanya yang berkaitan dengan masalah transaksi
finansial.
7. Pembuat
anggaran
Pembuatan anggaran perusahaan adalah instrumen bantuan
penting dalam rangka demi pencapaian sasaran yang sudah direncanakan
sebelumnya. Baik saat rencana periode awal tahun lalu maupun transaksi yang
akan datang.
8.
Penyusunan informasi yang akurat
Akuntansi keuangan bermanfaat dalam perangkaian data yang
tetap terkait dengan siklus perubahan sumber ekonomi netto unit usaha. Biasanya
di disebabkan oleh munculnya aktifitas finansial dalam rangka meraih
keuntungan. Nantinya siklus sumber ekonomi yang salah satu contohnya adalah
belanja perusahaan yang berlebihan bisa dikurangi atau dipinggirkan demi
mencegah tindakan pemborosan perusahaan.
9. Pemetaan
perusahaan
Fungsi yang selanjutnya adalah untuk melakukan pemetaan
penjualan dan persediaan. Termasuk juga di dalamnya yang terkait dengan
pengeluaran-pengeluaran perusahaan. Seperti pengeluaran untuk gaji karyawan dan
selainnya.
10. Untuk
mempermudah proses evaluasi
Fungsi akuntansi keuangan yang terakhir adalah untuk
mempermudah proses evaluasi. Maksudnya dengan adanya laporan akuntasi keuangan
tentu ada data-data kongkrit yang akan bisa menjadi pertimbangan dalam
perencanaan terkait dengan perkembangan perusahaan di depan.
Tujuan Akuntasi
Keuangan
Setelah mengetahui fungsi dari akuntasi keuangan, maka di
list berikut akan dijelaskan tentang tujuan-tujuannya. Ini dia tujuan yang
dimaksud:
·
Memberikan informasi keuangan perusahaan
Tujuan akuntansi keuangan yang
pertama adalah untuk memberikan informasi keuangan perusahaan atau unit usaha.
Nantinya laporan tersebut akan dijadikan sebagai tolak ukur potensional terkait
dengan laba. alasan sederhanaya jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang
besar, tentu perkembangan perusahaan juga akan tumbuh pesat. Namun sebaliknya
perusahaan akan hancur jika data keuangannya terus menurun.
·
Memberikan informasi aktiva dan pasiva
perusahaan
Tujuan yang kedua adalah untuk
memberikan informasi terkait dengan aktiva dan pasiva perusahaan. Oleh karena
itu, bisa dipastikan akuntansi keuangan adalah sumber ekonomi terpercaya dari
sebuah perusahaan. Jika dilihat dari tujuan di atas, tentu poin yang harus ada
dan dianalisis di dalam akuntasi keuangan adalah modal, piutang dan hutang
perusahaan serta aset usaha jika ini sudah dikalkulasi dengan benar, tentu
akumulasi data keuangan perusahaan juga lebih rapi. Dari akuntasi keuangan juga
bisa ditemukan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar utang usaha.
Serta bisa ditelaah apakah modal usaha sedang sehat atau sebaliknya.
·
Memberikan informasi perubahan pada stakeholder
Proses akuntansi juga memberikan
informasi seputar perubahan siklus ekonomi. Hal yang dikenal dengan istilah
netto ini memang harus terus dimonitor siklus perubahannya. Biasanya data yang
diambil dari akuntansi keuangan berbentuk data dan informasi dividen. Dari
gambaran inilah pihak penyandang dana bisa mengetahui sejauh mana usaha
perusahaan untuk meningkatkan potensi keuntungan usaha.
·
Memberikan informasi penting terkait perusahaan
Memberikan informasi seputar
perusahaan secara umum juga termasuk tujuan dari proses akuntansi. Maksudnya
dengan adanya akuntansi keuangan, yang bisa diketahui tidak hanya informasi
tentang finansial saja tetapi juga yang terkait dengan non finansial.
Apapun informasi yang tercatat
selama itu bisa membantu perkembangan perusahaan, maka data yang muncul adalah
penting untuk diawasi perkembangannya. Sekalipun itu informasi yang berupa non
uang.
·
Sebagai Alat Yang Dapat Di Gunakan Perusahaan
Tujuan yang selanjutnya adalah
untuk dijadikan sebagai satu alat atau sarana perusahaan. Yang mana dengan alat
ini, pencatatan keuangan menjadi lebih rapi dan bagus.
Tak hanya itu tujuan akuntansi
keuangan terkait hal ini ialah untuk menjadikan finansial perusahaan tertata
dengan baik. Sehingga uang tidak lagi menjadi masalah yang kronis yang membuat
perusahaan kolaps.
·
Menjaga Keseimbangan Finansial Perusahaan
Tujuan yang terakhir adalah untuk
menjaga keseimbangan finansial perusahaan. Dengan adanya akuntansi keuangan
tentu pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan detail. Dari situ menjadi jelas
serta tidak terjadi tumpang tindih data.
Standarisasi
Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan harus didasarkan
pada PSAK. Ini merupakan regulasi yang merupakan singkatan dari Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard (PSAK)
adalah nama lain sari SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang diterapkan Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) pada Tahun 2012.
Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki
akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses
pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan,
BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun).
Standar Akuntansi
Pemerintah
Standar Akuntansi Pemerintah yang disingkat SAP telah
diresmikan sebagai PP (Peraturan Pemerintah) yang harus dijalankan sebagai
bahan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD).
Fungsi dari PP ini adalah untuk memberikan jaminan
keterbukaan atau transparansi dan akuntabilitas keuangan negara. Yang nama
dengan pp ini akan terbangun pemerintah yang baik dan bersih.
Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi
Publik (SAK-ETAP) dipergunakan bagi entitas yang akuntabilitas publiknya tidak
terlalu bagus sedangkan laporan keuangannya hanya ditujukan untuk tujuan umum
pengguna eksternal.
ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS
yang meliputi tidak adanya laporan laba/rugi komprehensif, penilaian untuk aset
tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan
hanya menggunakan harga perolehan.
PSAK-Syariah
PSAK-Syariah merupakan regulasi atau yang bisa digunakan
lembaga-lembaga syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat,
dan lain sebagainya. Biasanya standar ini disandarkan pada fatwa ulama dan MUI.
Mereka lah yang memiliki wewenang untuk mengatur konsep standarisasi keuangan
semacam ini.
Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus
transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna.
SAK EMKM
SAK EMKM adalah singkatan dari Standar Akuntabilitas
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah. Standar akuntansi keuangan yang terakhir
ini, patokan dasarnya adalah untuk melakukan standarisasi pada UMKM.
Sedangkan penyusun standarisasinya adalah lembaga IAI atau
Ikatan Akuntansi Indonesia, yang merupakan organisasi profesi yang menaungi
selurah akuntan di Indonesia. Sedangkan tujuan standarisasi ini adalah untuk
mendorong masyarakat berperan aktif dalam usaha kecil dan menengah.
https://accurate.id/akuntansi/pegertian-akuntansi-keuangan/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-cara-mudah-memahami-akuntansi-keuangan/
Komentar
Posting Komentar